Eksponen (Part I): Definisi, Sifat, Grafik Fungsi Beserta Contoh Kelas 10

eksponen

Tau gak sih kalau "2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2" dapat ditulis lebih ringkas? Pasti tau doong. Perkalian tersebut dapat dituliskan sebagai bilangan berpangkat atau bilangan eksponen, yaitu 216 , karena 2 dikalikan dirinya sendiri sebanyak 16 kali. Jadi, sebenarnya eksponen itu nama lain dari pangkat. Untuk lebih jelasnya, berikut definisi dari eksponen.

Definisi Eksponen

Untuk setiap a ∊ bilangan real dan n ∊ bilangan asli, notasi aadalah hasil kali n buah faktor a, atau dapat dituliskan
eksponen                                                
dengan a adalah bilangan pokok atau basis
            n adalah eksponen atau pangkat atau indeks
an dibaca "a pangkat n" atau "a eksponen n".
Contoh: (i) 5= 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
              eksponen
              (iii) (-3)4 = (-3) x (-3) x (-3) x (-3)

Terdapat pula beberapa bentuk bilangan berpangkat, yaitu:
a. Pangkat Nol (a0)
    a0 = 1 dengan a ∊ bilangan real dan a ≠ 0.
    Contoh: 100 = 1, (1/2)0 = 1, (-1200)0 = 1 

b. Pangkat Negatif (a-n)
    eksponen dengan a ∊ bilangan real, a ≠ 0, n ∊ bilangan asli, dan n ≠ 0. 
    Akibatnya, eksponen dengan syarat yang sama.
    Contoh:
                 eksponen

c. Pangkat Pecahan (am/n)
    eksponen dengan a ∊ bilangan real, m ∊ bilangan bulat, n ∊ bilangan asli.
    Contoh: 
                eksponen


Sifat-Sifat Eksponen

Dari definisi eksponen, diperoleh sifat-sifat eksponen, diantaranya:
(i) amaam+n
(ii) eksponen, dengan a ≠ 0
(iii) (am)n = amn
(iv) (ab)= an. bn
(v) eksponen, dengan b ≠ 0
(vi) eksponen, dengan a > 0

(vii) Jika a, m, n ∊ bilangan real dan a > 0, a= an, maka m = n

Contoh 1
Hitunglah: a). (-23)2 
                  b).
                  c). eksponen

Pembahasan:
a). (-23)2 
     Dengan menggunakan sifat (iii), diperoleh:
     ((-2)3)2 = (-2)3x2 = (-2)6 = 64

b). eksponen

c).
    eksponen    

Contoh 2
Sederhanakanlah: a). (4x3y-2)3(2y9z)2
                             b). eksponen
                             c). 
eksponen

Pembahasan:
a). (4x3y-2)3(2y9z)2 = (43x3x3y-2x3)(22y9x2z2)
                                = (43x9y-6)(4y18z2)
                                = 43+1 xy-6+18 z2
                                = 4xy12 z2
                                = 256x9y12z2

b). 
    eksponen

c. 
    eksponen


Fungsi Eksponen

Bentuk Umum: f(x) = ax
                         dengan a > 0, a ≠ 1, x ∈ bilangan real

Daerah asal (domain) dari fungsi eksponen tersebut adalah semua bilangan real atau dapat dituliskan D= {x| x ∈ R}, sedangkan daerah hasil (range) adalah semua bilangan real positif atau dapat dituliskan R= {f(x) = y | y > 0, y ∈ R}. 

Contoh:
(i) y = f(x) = 4(fungsi eksponen)
(ii) y = f(x) = 3,7(fungsi eksponen)
(iii) y = f(x) = (1/2)x(fungsi eksponen)
(iv) y = f(x) = 1(bukan fungsi eksponen)
(v) y = f(x) = x(bukan fungsi eksponen)

Terdapat bentuk fungsi eksponen yang lebih kompleks. Maka dari itu, memiliki daerah hasil (range) yang berbeda pula, tergantung bentuk fungsi eksponennya.
f(x) = k . ag(x) + b
dengan a sebagai basis di mana a > 0, a ≠ 1
            b, k ∈ bilangan real sebagai konstanta
            g(x) sebagai pangkat atau eksponen
Contoh: 
(i) f(x) = 3. 4x
(ii) f(x) = 4- 3
(iii) f(x) = 4x^2 +4x +4 + 5
(iv) f(x) = 7. 2x -1 - 6

Contoh 3
Tentukan nilai fungsi untuk x = 3
a. f(x) = 3x
b. f(x) = 2-x
c. f(x) = (1/4)x
d. f(x) = 3x -2

Pembahasan:
a. f(x) = 3x
    f(3) = 3= 27     
b. f(x) = 2-x 
    f(3) = 2-3 = 1/(23) = 1/8
c. f(x) = (1/4)x
    f(3) = (1/4)3 = 13/43 = 1/64
d. f(x) = 3x -2   
    f(3) = 33 -2 = 3= 3

Contoh 4
Misalkan seorang peneli melakukan pengamatan terhadap bakteri A. Setiap hari bakteri membelah diri menjadi dua. Pada awal pengamatan terdapat 3 bakteri. Berapa banyak bateri A  dua minggu kemudian? 

Pembahasan:
Hari 0    : 3 bakteri
Hari 1    : 3 x 2 = 3 x 2= 6 bakteri
Hari 2    : 6 x 2 = 3 x 2= 12 bakteri
Hari 3    : 12 x 2 = 3 x 2= 24 bakteri
maka
Hari n    : 3 x 2bakteri

Dua minggu = 14 hari
sehingga di hari ke 14, akan ada 3 x 214 atau 49152 bakteri.


Grafik Fungsi Eksponen

Fungsi eksponen sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya digunakan dalam hal yang berkaitan dengan pertumbuhan dan peluruhan. Pasti kalian tidak asing dengan virus corona, bukan? Kasus corona di Indonesia masih terus bertambah. Perhatikan grafik berikut ini.

eksponen
sumber: kumparan.com

Inilah salah satu contoh grafik fungsi eksponen dan tentu saja ini bukanlah kabar baik. Tetap terapkan protokol kesehatan ya gaes. Jangan anggap sepele. Semoga pandemi ini cepat berakhir 😔.

Oke kembali ke topik.
Kita telah mengetahui bahwa fungsi eksponen adalah fungsi yang variabel (bebas) nya merupakan pangkat dari suatu bilangan, atau dapat kita tulis
y = f(x) = a , dengan a > 0 dan a ≠ 1.

Dari a > 0 dan a ≠ 1, dapat pula ditulis menjadi 0 < a < 1 atau a > 1, sehingga kita dapat membagi grafik fungsi eksponen menjadi 2 kategori, yaitu:
(i) y = f(x) = adengan 0 < a < 1
(ii) y = f(x) = adengan a > 1

y = f(x) = adengan 0 < a < 1

Dengan 0 < a < 1 (a berupa pecahan satuan), apabila x semakin besar maka nilai y semakin kecil, dan apabila x semakin kecil maka nilai y semakin besar. 
Contoh: f(x) = (1/2)x
             eksponen
    
            eksponen
Sumber: geogebra.org




















Terdapat karakteristik fungsi adengan 0 < a < 1, yaitu:
(i) memotong sumbu y di titik (0,1)
(ii) fungsi turun (monoton turun) karena semakin besar x maka semakin kecil y.
(iii) kurva berada di atas sumbu x (karena nilai y selalu positif)
(iv) sumbu x sebagai asimtot datar (ax➝ 0 ⇒ x ➝ ∞)
(v) memiliki invers

y = f(x) = adengan a > 1

Dengan a > 1 , apabila x semakin besar maka nilai y semakin besar pula, dan apabila x semakin kecil maka nilai y juga semakin kecil. 
Contoh: f(x) = 2x
               eksponen
   
             eksponen
Sumber: geogebra.org




















Terdapat karakteristik fungsi adengan a > 1, yaitu:
(i) memotong sumbu y di titik (0,1)
(ii) fungsi naik (monoton naik) karena semakin besar x maka semakin besar y.
(iii) kurva berada di atas sumbu x (karena nilai y selalu positif)
(iv) sumbu x sebagai asimtot datar (ax➝ 0 ⇒ x ➝ -∞)
(v) memiliki invers

Untuk menentukan asimtot datar fungsi eksponen, ada cara mudahnya.
(i) Jika fungsi eksponen berbentuk f(x) = ax, maka asimtot datarnya adalah y = 0.
(ii) Jika fungsi eksponen berbentuk f(x) = ax + b, maka asimtot datarnya adalah y = b.



Contoh 5
Gambarlah grafik f (x) = 3dengan x ∈ R.

Pembahasan:
(1) Menentukan titik-titik pada grafik
    eksponen
    Titik potong terhadap sumbu y (x = 0):
        f (0) = 3= 1
        Jadi, memotong sumbu y di titik (0,1)
    Tidak memotong sumbu x, karena y > 0

(2) Menentukan asimtot 
Asimtot suatu garis lengkung adalah garis lurus yang didekati garis lengkung sapai titik tak hingga dengan jarak semakin jauh semakin mendekati nol. Untuk bentuk f(x) = aasimtotnya adalah sumbu x atau y = 0. 

(3) Menentukan daerah asal dan daerah hasil
Karena 3terdeteksi untuk setiap x anggota bilangan real, maka daerah asal (domain) nya adalah himpunan bilangan real atau D= {x| x ∈ R}. Karena 3x tidak pernah nol atau negatif, maka daerah hasil (range) nya adalah himpunan bilangan real positif atau R= {f(x) = y | y > 0, y ∈ R}.


eksponen
Sumber: geogebra.org

Contoh 6
Gambarkan grafik f(x) = 2x - 1 dengan x ∈ R.

Pembahasan:
(1) Menentukan titik-titik pada grafik
    eksponen
    Titik potong terhadap sumbu y (x = 0):
        f (0) = 20 - 1 = 1-1 = 0
        Jadi, memotong sumbu y di titik (0,0)
    Titik potong terhadap sumbu x (y = 0):
         0 = 2x - 1 ⇔ 2x = 1 ⇔ x = 0
        Jadi, memotong sumbu x di titik (0,0)

(2) Menentukan asimtot 
      y = 2x - 1
      Asimtot dicapai ketika ax = 0, sehingga
      y = 0 -1 ⇔ y = -1

(3) Menentukan daerah asal dan daerah hasil
Karena 2x - 1 terdeteksi untuk setiap x anggota bilangan real, maka daerah asal (domain) nya adalah himpunan bilangan real atau D= {x| x ∈ R}. Karena asimtot y = -1, maka daerah hasil (range) nya adalah himpunan bilangan real lebih dari -1 atau R= {f(x) = y | y > -1, y ∈ R}.

eksponen
Sumber: geogebra.org

Contoh 7
Gambarkan grafik f(x) = -(1/3)x dengan x ∈ R.

Pembahasan:
(1) Menentukan titik-titik pada grafik
    eksponen
    Titik potong terhadap sumbu y (x = 0):
        f (0) = -(1/3)0  = -1 
        Jadi, memotong sumbu y di titik (0,-1)
    Tidak memotong sumbu x.

(2) Menentukan asimtot 
      y = -(1/3)x
      Asimtot dicapai ketika ax = 0, sehingga
      y = - 0 = 0

(3) Menentukan daerah asal dan daerah hasil
Karena -(1/3)terdeteksi untuk setiap x anggota bilangan real, maka daerah asal (domain) nya adalah himpunan bilangan real atau D= {x| x ∈ R}. Karena -(1/3)x tidak pernah nol atau positif, maka daerah hasil (range) nya adalah himpunan bilangan real negatif atau R= {f(x) = y | y < 0, y ∈ R}.

eksponen
Sumber: geogebra.org


Kira-kira begitulah mengenai eksponen. Selanjutnya akan dibahas mengenai eksponen bentuk akar dan persamaan dan pertidaksamaan eksponen

Semoga bermanfaat ya. Komen ya apabila ada yang keliru atau mau memberikan saran.

Selamat belajar~
Salam ngemeal 🍲

Sumber: 
(i) https://www.geogebra.org/calculator
(ii) http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195509091980021-KARSO/Modul_7_S1_PGSD.pdf
(iii) https://kumparan.com/makhyan-jibril/bom-waktu-itu-bernama-coronavirus-apa-yang-kita-dan-pemerintah-harus-lakukan-1t1V0EUHncs


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi (Part II): Menentukan Daerah Asal (Domain) dan Daerah Hasil (Range) Suatu Fungsi

Vektor (Part I): Pengertian, Menentukan Komponen Vektor, Penulisan Vektor Secara Aljabar, Panjang Vektor

Teorema Nilai Mutlak (Sifat Nilai Mutlak) Beserta Pembuktiannya